Menstruasi sampai saat ini masih menjadi problema yang bersifat individual bagi setiap kaum cewe. Periode menstruasi (lamanya waktu menstruasi) normal biasanya dari 3 – 7 tujuh hari. Pola siklus menstruasi normal bisa berada pada rentang 21 hingga 35 hari. Dengan siklus menstruasi yang normal, secara fisiologis menggambarkan, organ reproduksi cenderung sehat dan tidak bermasalah. Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus menstruasinya teratur.
Pada kenyataannya, siklus menstruasi tidak sama pada semua cewe dan cenderung diluar kategori normal dengan berbagai pola. Mungkin pada awalnya siklus menstruasi lebih dari 35 hari, namun kemudian akan timbul perdarahan menstruasi di luar siklus menstruasi normal. Misal, siklusnya semula 35-40 hari, tetapi bulan berikutnya bisa tidak menstruasi selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan bisa mengalami menstruasi lebih dari sekali. Contoh, bulan ini menstruasinya terjadi tanggal 5, kemudian datang lagi pada tanggal 20 di bulan yang sama. Haid yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus menstruasi yang pendek.
Apakah siklus menstruasi itu pendek maupun panjang, sama-sama menunjukkan ketidaknormalan pada sistem metabolisme dan hormonal. Dampaknya pun sama, yaitu jadi lebih sulit hamil dikemudian hari jika pola siklus menstruasi tidak segera di tangani oleh medis. Pada siklus pendek, cewe mengalami “unovulasi” karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi. Pada siklus panjang, hal ini menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau cewe mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. Jika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi. Padahal, menstruasi merupakan tanda kalau cewe sedang subur.
Beberapa kemungkinan penyebab dari ketidakteraturan siklus menstruasi yang penyebab pastinya dapat diketahui dengan pemeriksaan yang lebih intensif, diantaranya ;
- Fungsi hormon terganggu
menstruasi terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus mens pun akan terganggu. - Masalah kelenjar tiroid
Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid juga bisa menjadi penyebab tak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun terlalu rendah (hipotiroid). Pasalnya, sistem hormonal tubuh ikut terganggu. - Kelainan sistemik
- Management stres tidak baik
- Hormon prolaktin (hormon menyusui) yang berlebihan
- Penurunan atau kenaikan berat badan secara drastis
- Penggunaan obat pengontrol kehamilan
- obat pengontrol kehamilan mengandung hormon progestin yang dapat menghambat proses ovulasi yang berhubungan siklus menstruasi.
- Kondisi lain yang bisa memicu haid tidak teratur adalah ketidakseimbangan hormon. Ketika terjadi perubahan pada level hormon estrogen atau progesteron dalam tubuh, maka haid bisa menjadi tidak teratur. Ketidakseimbangan level hormon dalam tubuh disebabkan perubahan pola makan yang drastis stres dan PCOS (polycystic ovarian syndrome). PCOS adalah kumpulan gejala yang terjadi karena penumpukan folikel pada ovarium (indung telur) yang berkembang tidak sempurna. Pada keadaan normal, ovarium hanya memproduksi sedikit hormon androgen. Tetapi, penderita PCOS mengalami peningkatan level androgen yang ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid.
Apabila kamu mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur dengan irama yang tidak konstan dalam jangka waktu tidak lama atau jarang – jarang terjadinya, terapinya hanya cukup menerapkan gaya hidup dan pola makan yang sehat namun nyatanya perilaku ini masih sangat sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti mengontrol konsumsi makanan-minuman junkfood yang banyak penyedap/pewarna/pemanis buatan, rutin berolahraga, management stres yang baik dan cukup istirahat. Akan tetapi bila siklus menstruasi yang terganggu terjadi dalam jangka waktu yang lama dan mempunyai irama yang konstan sebaiknya segera konsultasikan ke dokter karena dikhawatirkan adanya gangguan pola hormon atau penyakit metabolik seperti penjelasan diatas. Untuk terapi biasanya dokter akan memberikan terapi hormonal atau terapi sesuai dengan penyakit yang menyertai.
Nah, sudah tahu kan sedikit info menarik tadi. Semoga informasi tadi bisa bermanfaat ya kawan.
Salam Sukses!






0 komentar:
Posting Komentar